Foto-foto Stadion FIFA World Cup 2010 (Image from Google)

Inilah 10 stadion Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Menjelang gelaran Piala Dunia 2010, salah satu perhelatan krida terbesar dunia, ada baiknya Anda mengetahui di tempat seperti apakah 32 tim terhebat lima benua akan bertanding.
Menyambut 32 negara yang lolos dari rangkaian kompetisi melelahkan namun bergengsi di babak prakualifikasi lalu, Afrika Selatan mempersembahkan sepuluh stadion terbaiknya.
Kesepuluhnya tak saja diunjukkan bagi sekitar 700 pemain pilihan dunia, tetapi untuk dikagumi sekaligus menyamankan para penggemar fanatik ke-32 tim lintas geografi itu.
Berikut sepuluh stadion yang akan digunakan dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.Stadion Soccer City
Kota : Johannesburg
Waktu Dibangun : 1987
Selesai Direnovasi : 2009
Kapasitas penonton : 94.700
Sebagai salah satu stadion terartistik dan menakjubkan di Afrika, Soccer City Stadion, akan menjadi tempat digelarnya pertandingan pertama Piala Dunia 2010 antara Afrika Selatan melawan Meksiko, sekaligus untuk laga pamungkas di partai Final Piala Dunia pertama di Benua Hitam itu.
Rancangan dasar bangunan megah itu terinspirasi dari bentuk jambangan khas Afrika yang dikenal dengan nama “Calabash’ dan keindahannya akan semakin terpancar ketika diterangi di malam hari.
Soccer City berlokasi di Barat Daya Jonannersburg, dekat Sowetol, kota tempat 40 persen warga Johannersburg menetap. Karenanya, stadion ini akan menjadi pusat kegiatan selama putaran final piala dunia 2010.
Soccer City dianggap sebagai jantung persepakbolaan Afrika Selatan karena sebagian besar pertandingan penting sepanjang sejarah Afrika Selatan dimainkan di sini.
Di stadion ini pula, Nelson Mandela disambut oleh rakyat Afrika Selatan setelah dibebaskan dari penjara pada 1990.
Soccer City adalah stadion internasional pertama yang dibangun di Afrika Selatan yang awalnya dinamai FNB Stadion dengan kapasitas 80.000 orang.
Durban Stadium atau Moses Mabhida Stadium
Kota : Durban
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 70.000
Stadion yang baru dibangun ini akan menjadi penyelenggara salah satu partai semifinal Piala Dunia 2010. Bangunan raksasa itu mencirikan seni arsitektural terbaru dan menggambarkan bendera negara di ujung selatan benua Afrika.
Terletak di pusat Kings Park Sporting Precinct, stadion ini mempunyai dua garis lengkung di atapnya yang kemudian menyatu pada lengkungan utama, melambangkan persatuan di negara yang pernah terbelah oleh sentimen rasial itu.
Berkapasitas 70.000 tempat duduk, stadion ini mempunyai beragam fungsi dan dilengkapi kereta gantung pada lengkungan utama stadion berpanjang 350 meter dan bertinggi 106 meter di atas permukaan lapangan itun. Dari kereta gantung itu akan terlihat panorama pantai dan kota.
Selain itu kawasan sekitar stadion itu akan digunakan sebagai fasilitas penunjang seperti restoran, pertokoan, arena bermain anak, dan jalur jalan kaki yang terhubung dengan pantai.
Moses Mabhida, yang namanya digunakan sebagai nama Stadion ini, adalah pejuang penentang politik apartheid dan seorang politisi terkemuka Kongres Nasional Afrika, sebuah gerakan revolusioner yang memenangkan pemilihan umum 1994.Green Point Stadium
Kota : Cape Town
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 70.000
Dibangun di kota pelabuhan utama, Cape Town, stadion ini adalah salah satu situs paling dikagumi di kota itu dan akan menjadi tempat pegelaran salah satu partai semifinal Piala Dunia 2010.
Stadion serbaguna itu hanya berjarak sepelemparan batu dari pantai, dengan pegunungan Cape Town sebagai latar belakang. Selain itu, lokasinya strategis karena berdekatan dengan pusat transportasi. Stadion itu juga dilengkapi dengan lapisan peredam suara.
Ellis Park Stadium
Kota : Johannesburg
Waktu Dibangun : 1982
Selesai Direnovasi : 2009
Kapasitas penonton : 61.000
Terletak di tengah kota Johannesburg dan berpengalaman menyelenggarakan Final Piala Konfederasi 2009 antara Brazil dan Amerika Serikat, stadion ini awalnya dibangun untuk menyelenggarakan pertandingan rugbi.
Bernamakan anggota dewan JD Ellis, stadion yang dibangun pada 1982 itu, menempati tempat khusus di hati rakyat Afrika Selatan. Di tempat itulah pada 1995 tim rugbi Afrika Selatan memenangkan Piala Dunia Rugby setelah mengalahkan Selandia
Baru.
Pada saat itu, Nelso Mandela mengangkat piala dan mempersatukan rakyat dalam perayaan kemenangan itu.
Stadion ini dilengkapi dengan fasilitas untuk penonton cacat, teknologi audio visual berteknologi tinggi, dan tempat bagi khusus bagi penonton VIP. Ellis Park adalah kandang dari klub lokal Orlando Pirates.
Loftus Versfeld Stadium
Kota : Tshwane/Pretoria
Dibangun : 1906
Selesai Direnovasi : 2008
Kapasitas penonton : 50.000
Sebagai salah satu stadion tertua di Afrika Selatan, berbagai perhelatan telah diselenggarakan di sini sejak 1903, sementara struktur beton pertama yang bisa menampung 2000 orang dibangun oleh dewan kota pada 1923.
Stadion itu terus dibenahi sejak tahun 1948 dan digunakan untuk pertandingan rugbi dan sepakbola, bahkan pada 1995 menjadi tempat perhelatan Piala Dunia Rugbi dan Piala Afrika 1996.
Loftus Versfeld Stadium adalah tempat tim nasional Afrika Selatan untuk pertamakalinya mengalahkan negara Eropa, Swedia, pada 1999.
Nelson Mandela Bay Stadium atau Port Elizabeth Stadium
Kota : Nelson Mandela Bay atau Port Elizabeth
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 48.000
Stadion Nelson Mandela Bay dibangun di tepi Danau North End dan akan menjadi tuan rumah bagi laga merebut tempat ketiga, perempatfinal, dan enam laga lainnya selama Piala Dunia 2010.
Stadion ini mempunyai struktur atap yang unik dan berlatar belakang pemandangn yang indah karena dekat dengan Danau North End.
Sebelumnya, semua pertandinga sepakbola di kota ini dimainkan di stadion rugbi Eastern Province, Afrika Selatan.Free State Stadium
Kota : Mangaung/ Bloemfontein
Mulai Dibangun : 1952
Selesai Direnovasi : 2008
Kapasitas penonton : 48.000
Kandang dari beberapa klub sepakbola lokal ini akan menjadi pusat perhatian Piala Dunia nanti. Di sinilah tim Spanyol, unggulan pertama Piala Kondfederasi 2009 secara mengejutkan tumbang dari tim nasional AS di pertandingan semifinal.
Penduduk Bloemfontein terkenal dengan semangat olahraganya, sedangkan pusat olahraga di kota mereka ini telah menjadi ajang dari beberapa kompetisi olahraga nasional, terutama rugbi dan sepakbola.
Mbombela Stadium
Kota : Nelspruit
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 46.000
Stadion ini termasuk yang baru dibangun menyambut Piala Dunia 2010. Namanya diambil dari nama kota bagian Nelspruit dan Mbolela berasal dari bahasa siSwati (salah satu bahasa resmi Afrika Selatan) yang secara harafiah berarti “banyak orang
berkumpul dalam tempat kecil.”
Terletak di Provinsi Mpumalanga, stadion ini berjarak sekitar delapan kilometer dari pusat kota dan 12 kilometer dari Bandara Kruger-Mpumalanga.Peter Mokaba Stadium
Kota : Polokwane
Selesai Dibangun : 2010
Kapasitas penonton : 46.000
Dinamakan sesuai dengan seorang pejuang antiapartheid, stadion Peter Mokaba mengenang semangat dan inspirasi sang pejuang yang juga berasal dari kota Polokwane.
Rancangan stadion ini diinspirasi oleh simbol lokal, pohon Baobab, yang struktur tiang-tiang bajanya menopang atap di setiap pojoknya.
Stadion yang berjarak lima kilometer dari pusat kota itu dibangun dekat stadion Peter Mokaba lama di Provinsi Limpopo.
Di stadion ini, Didier Drogba yang sekarang membela Chelsea, melakukan debut internasional pertamanya untuk Pantai Gading pada kualifikasi Piala Afrika melawan Afrika Selatan.Royal Bafokeng Stadium
Kota : Rustenburg
Mulai Dibangun : 1999
Selesai Direnovasi : 2010
kapasitas penonton : 42.000
Stadion ini dinamai sesuai dengan nama suku Bafokeng yang menetap di wilayah itu.
Walaupun Rustenberg tidak mempunyai klub lokal, tetapi stadion ini telah menjadi tuan rumah bagi liga sepakbola lokal (Premier Soccer League) dan ketika Afrika Selatan mengalahkan Burkina Faso 2-1 pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2001.
Stadion ini terletak 25 kilometer dari pusat kota Rustenberg. (*)
*Antara
DIarsipkan di bawah: Olah Raga | Ditandai: Afrika Selatan, FIFA, Piala Dunia 2010
11 Kandidat Stadion Piala dunia 2018

Indonesia sudah resmi mengirim permohonan ke organisasi sepakbola dunia FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022. Sebanyak 24 anggota Komite Eksekutif FIFA akan memutuskan negara tuan rumah 2018 dan 2022 pada Desember 2010.
Sejak digelar pertama kali 1930, Eropa sudah menggelar Piala Dunia 10 kali dan Amerika Latin enam kali. Sedang Asia dan Amerika Serikat masing-masing sekali. Afrika sudah mendapat jatah karena Afrika Selatan menjadi tuan rumah untuk 2010 sedang 2014 bakal digelar Brasil.
Untuk menjadi tuan rumah, FIFA mensyaratkan ada satu stadion berkapasitas di atas 80 ribu tempat duduk untuk final dan 12 stadion lain berkapasitas minimal 40 ribu tempat duduk. Ini bisa menjadi masalah bagi Indonesia yang biasa membangun stadion-stadion kecil, meski untuk final sudah memiliki Gelora Bung Karno yang bisa menampung 88 ribu penonton.
Inggris
Peringkat Dunia: 8
Stadion: Wembley (80 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: 1966
Inggris menjadi calon kuat tuan rumah karena infrastruktur dan sejarah kuat terkait sepakbola. Mereka sudah memiliki sederet stadion besar. Beberapa klub malah menyatakan akan memperbesar tribun jika ditunjuk menjadi stadion penyelenggara. Mereka juga negeri asal sepakbola dan kompetisi liganya paling bergengsi di dunia.
Rusia
Peringkat dunia: 9
Stadion: Luzhniki (78 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: belum pernah
Rusia tampak menjadi salah satu calon kuat tuan rumah selain Inggris. Tapi jarak antar stadion sangat jauh–meliputi sembilan daerah waktu. Tapi mereka memiliki stadion besar. Di Moskow saja sudah ada delapan stadion.
Portugal dan Spanyol
Peringkat Dunia: Portugal 11, Spanyol 1
Stadion: Estadio da Luz (Portugal, 62 ribu tempat duduk), Santiago Bernabeu (Spanyol, 80 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: 1982 (Spanyol).
Setelah Jepang-Korea menjadi tuan rumah gabungan pada Piala Dunia 2002, Spanyol dan Portugal mengajukan diri menggelar turnamen pada 2018. Ketua FIFA, Sepp Blatter, cenderung tidak setuju tuan rumah gabungan.
Spanyol memiliki deretan stadion besar, termasuk Nou Camp (98 ribu tempat duduk) dan Santiago Bernabeu (80 ribu tempat duduk). Mereka sudah memiliki tujuh stadion berkapasitas di atas 40 ribu tempat duduk. Sedang Portugal memiliki infrastruktur bagus peninggalan Piala Eropa 2004.
Qatar
Peringkat Dunia: 86
Stadion: Qatar Khalifa International Stadium (50 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: belum pernah
Qatar sudah memperlihatkan diri mampu menggelar sejumlah acara olahraga besar. Mereka menjadi tuan rumah Asian Games 2006, sejumlah kejuaraan tenis bergengsi, turnamen golf akbar, dan sirkit MotoGP. Mereka sudah dijadwalkan menggelar Piala Asia 2011.
Stadion mereka bagus tapi kecil-kecil. Tim nasional biasa bermain di Stadion Jassim bin Hamad karena suasana bisa membuat tim tamu tertekan, padahal hanya berkapasitas 18 ribu tempat duduk. Mereka mesti membangun banyak stadion baru jika ditunjuk.
Yang melemahkan FIFA karena negeri ini hanya berpenduduk 1,3 juta jiwa. Tapi bos asosiasi sepakbola Asia, AFC, Mohammed bin Hammam, adalah orang Qatar dan ia sangat dekat dengan Blatter.
Australia
Peringkat dunia: 29
Stadion: Melbourne Cricket Ground (100 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: belum pernah
Australia serius akan menggelar Piala Dunia. Mereka berpengalaman menggelar acara akbar seperti Olimpiade 2000, Piala Dunia Rugbi 2003, dan Pesta Olahraga Persemakmuran 2006. Tapi karena 2010 dan 2014 digelar di belahan selatan, kemungkinan Australia bisa menjadi tuan rumah pada 2022.
Mereka juga tidak memiliki masalah dengan stadion. Stadion untuk kriket atau rugbi-Australia sudah cukup besar.
Belanda dan Belgia
Peringkat dunia: Belgia 54, Belanda 3
Stadion: Raja Baudouin (Belgia, 50 ribu tempat duduk), Feyenoord (Belanda, 51 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: belum pernah
Dua negara itu berhasil menggelar Piala Eropa 2000. Yang menjadi masalah adalah stadion karena saat ini ukurannya kecil-kecil. Tidak ada yang diatas kisaran 50 ribu tempat duduk. Selain itu, Blatter lebih suka kejuaraan digelar di satu negara.
Jepang
Peringkat dunia: 34
Stadion: Stadion Internasional Yokohama (72 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: 2002 (bersama Korea Selatan)
Kecil kemungkinan Jepang menjadi tuan rumah kembali karena mereka baru saja menggelar acara ini.
Meksiko
Peringkat dunia: 26
Stadion: Aztec (105 tempat duduk)
Tuan rumah: 1986, 1970
Meksiko dua kali menggelar Piala Dunia: 1970 dan 1986. Pada 1986, tuan rumah semula ditunjuk Kolumbia tapi negeri itu mundur karena FIFA ketat persyaratannya.
Mereka memiliki sejumlah stadion besar, seperti Guardalajara yang berkapasitas 72 ribu tempat duduk. Mereka juga sudah berpengalaman menjadi tuan rumah sehingga bisa menjadi nilai tambah.
Korea Selatan
Peringkat dunia: 42
Stadion: Stadion Piala Dunia Seoul (64 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: 2002 (bersama Jepang)
Saat menjadi tuan rumah 2002, mereka membangun 10 stadion baru yang berkapasitas di atas 40 ribu. Tapi persyaratan FIFA sekarang adalah, untuk final minimal 80 ribu tempat duduk. Tidak ada masalah bagi Korea Selatan membangun atau memperluas stadion yang ada sehingga memenuhi keinginan FIFA.
Amerika Serikat
Peringkat dunia: 22
Stadion: Rose Bowl, Pasadena (91 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: 1994
Meski bukan “negara sepakbola” tapi Amerika sukses menggelar Piala Dunia dan saat itu stadion-stadionnya selalu penuh. Mereka menjadi calon kuat karena kekuatan finansial dan pemasaran. Asosiasi sepakbola Amerika juga yakin Barack Obama bisa meyakinkan FIFA untuk memilih mereka dalam turnamen 2018 atau 2020.
Amerika memiliki 25-35 stadion kelas dunia dan infrastruktur lain yang sangat bagus.
INDONESIA
Peringkat dunia: 144
Stadion: Gelora Utama Bung Karno (88 ribu tempat duduk)
Tuan rumah: belum pernah
Ada dua kelemahan Indonesia: infrastruktur yang tidak mamadai dan prestasi sepakbola yang buruk. Untuk final, memang sudah ada Gelora Bung Karno. Tapi stadion lain belum mencukupi meski PSSI optimistis mereka bisa mengatasi masalah ini dalam 10 tahun.
Selain itu, transportasi antar kota kurang bagus.
Yang kurang dari Indonesia adalah prestasi tim nasional, yang memalukan karena di tingkat Asia Tenggara pun sulit berbicara. Lihat saja peringkat dunia yang memprihatinkan itu: 144.
Sedang sisi positif adalah para penggemar sepakbola yang sangat besar. Final Piala Asia 2007, saat Irak menjadi juara, pun digelar dengan atmosfir sangat bagus di Gelora Bung Karno.