Odeo - Sundanese Degung

The Sundanese Music - West Java

KENALI GEJALA SAKIT PADA ANAK Gejala sakit paling sering timbul pada anak kecil. Hal ini akibat daya tahan tubuh anak yang tidak sekuat orang dewasa. Adakalanya gejala penyakit terlihat biasa, tapi ternyata merupakan gejala dari satu penyakit berbahaya. Berikut ini beberapa gejala sakit pada anak beserta cara penanganannya, yang sebaiknya anda ketahui : Sakit pada Lutut Banyak anak pada usia 4-5 tahun atau menjelang usia pubertas mengalami sakit pada lututnya. Umumnya gangguan itu tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Mungkin sekali penyebabnya karena anak terlalu lelah atau sering mengangkat barang yang berat-berat. Biasanya keluhan itu terjadi pada malam hari. Anak terbangun, karena lutut dan kakinya terasa nyeri. Cara menangani : Bila penyebabnya jelas, maka anak boleh diberi obataspirinatauparasetamoluntuk menghilangkan rasa nyeri itu. Seandainya tidak jelas penyebabnya, bawalah si kecil ke dokter agar bisa dipastikan penyakitnya. Untuk perawatan, biasanya dokter memberikan semacam salep atau krim yang dapat melancarkan peredaran darah. Jika nyeri tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan, cobalah kompres lutut anak Anda dengan air hangat, dan urut perlahan-lahan. Kolik Anak jarang terkena kolik lambung, empedu atau ginjal. Tetapi anak sering terkena kolik pusar atau sakit seperti kolik apabila perut kembung. Sakit perut yang hebat ini biasanya bukan disebabkan oleh hal-hal organis, melainkan oleh jaringan saraf vegetatifnya atau bahkan karena alasan-alasan psikis. Cara menangani : Kompreslah perut anak dengan air panas yang dimasukkan ke dalam sebuah kantong karet. Atau telungkupkan dan letakan sebuah bantal di bawah perutnya. Mandi dengan air panas juga bisa menghilangkan kolik pada otot-ototnya. Tetapi apabila anak terlalu sering terkena kolik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter terdekat. Sakit Kepala Anak sering mengeluh sakit kepala pada saat ia sedang pilek, demam, rematik, atau adanya gangguan yang parah pada organ-organ tubuhnya, seperti radang ginjal, luka-luka di kepala, radang selaput otak, radang rongga hidung atau telinga tengah, dan sebagainya. Sakit kepala juga bisa disebabkan oleh hal-hal psikis, antara lain karena anak tidak naik kelas, ambisi anak terlalu besar, tuntutan orang tua terlalu tinggi, misalnya mentarget anak harus ranking satu, dan sebagainya. Ciri khas sakit kepala akibat psikis ini adalah rasa sakit kepala baru muncul setelah anak pulang sekolah. Yaitu bila ketegangan atau tekanan batin sudah lewat. Seandainya anak terserang sakit kepala yang tidak diketahui penyebabnya, ada kemungkinan hal itu karena gangguan penglihatan yang memerlukan koreksi kaca mata. Sakit kepala karena gangguan penglihatan ditandai oleh rasa sakit yang terus menerus terutama di sekitar dahi. Cara menangani : Untuk menghindari atau meminimalkan ketegangan, kamar tidur anak harus diberi ventilasi yang cukup. Selain itu, anak juga harus diberi waktu yang cukup untuk bermain. Apabila anak menderita sakit kepala karena gangguan penglihatan, sebaiknya segera dibawa ke dokter mata. Gangguan Peredaran Darah Gejala utama gangguan peredaran darah yaitu pandangan anak menjadi gelap atau berkunang-kunang (khususnya bila ia tiba-tiba ia berdiri dari duduk atau jongkok). Selain itu, anak juga mengalami pusing-pusing, cepat lelah, mual, atau muntah, muka pucat, lemah berkonsentrasi, dan seperti sedang mengalami tekanan jiwa. Cara menangani : Anak harus banyak istirahat/tidur dan mempunyai cara hidup yang teratur. Selain itu anak juga harus banyak berolah raga. Mandi air panas dan dingin secara bergantian juga bisa membatu melancarkan peredaran darahnya. Mimisan Anak-anak usia 10 tahunan adalah yang paling sering mengalami “mimisan” (keluar darah dari lubang hidung). Penyebabnya biasanya karena anak-anak suka mengorek-orek hidungnya. Meskipun jarang terjadi, “mimisan” juga dapat terjadi pada anak-anak yang mengidap penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi, radang hidung alergis, kelainan jantung, atau gangguan pada daya beku darah. Cara menangani : Tenangkan anak dan suruh ia duduk dengan kepala membungkuk ke depan, agar darah menetes keluar dan tidak tertelan. Bila setelah lima menit ternyata darah masih keluar juga, tekanlah hidungnya dengan ibu jari telunjuk. Kemudian kompreslah hidung dan leher anak dengan es. Selain itu, bisa pula “mimisan” ditangani dengan cara memasukan pucuk daun sirih ke lubang hidungnya, agar “mimisan” berhenti. Kecegukan Makin kecil anak, makin seringlah ia “cegukan”. Penyebabnya adalah kejang pada sekat rongga badan, atau mungkin pada saat suhu tubuh menurun, misalnya ketika bayi dibuka pakaiannya. Cara menangani : Pada bayi, biasanya hanya dengan menepuk-nepuk punggungnya atau memberikan teh hangat padanya, sudah cukup untuk mengatasi kecegukan ini. Pada anak yang lebih besar, Anda dapat menyuruhnya menelan butiran-butiran gula, menahan nafas, atau pelan-pelan minum-minuman hangat. Cara lain, suruhlah anak minum air putih dingin dan merentangkan kedua lengannya ke atas. Gumoh Oleh karena organ-organ pencernaan bayi belum terbentuk dengan sempurna, maka seringkali penutup lambung dari kerongkongan belum dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya gerakan otomatis lambung tidak menekan makanan yang ditelan kea rah jalan keluar lambung, melainkan ditekan kembali ke kerongkongan lalu ke mulut, yang kemudian terlihat sebagai“gumoh”(muntah). Anda tak perlu khawatir jika si kecil sering“gumoh”. Meskipun demikian, bila penutup lambung itu tidak bisa bekerja dengan baik dalam waktu yang lama, pada keadaan tertentu isi lambung yang tertekan ke atas itu bisa mengganggu kerongkongan anak sehingga terjadi peradangan. Cara menangani : Pada waktu minum anak harus diberi peluang yang cukup untuk bersendawa. Begitu juga waktu memberinya makan, Anda harus tenang dan tidak boleh terburu-buru menyuapinya. Pada bayi yang sedang gumoh, sebaiknya sesudah selesai minum ia digendong dengan tubuh bagian atas berada di pundak ibu. Dermatitis Tanda-tanda bayi terserangdermatitisadalah pada pipi dan keningnya terdapat sisik-sisik kering berwarna merah dan cepat menjalar ke kulit rambut yang menimbulkan gatal-gatal. Cara menangani : Perawatannya membutuhkan kesabaran. Kulit anak yang terserang dermatitis harus dirawat dengan teliti, dan sebaiknya hanya diobati dengan obat-obatan yang diberikan dokter. (Sumber : Nikah/No. 7/Oktober 2003)